Juliana Marins Tewas di Rinjani, Pemprov NTB Siap Benahi Sistem Pendakian: “Ini Gak Boleh Terulang Lagi!”
Juliana Marins, pendaki asal Brasil, tewas di Gunung Rinjani setelah jatuh ke jurang. Pemprov NTB langsung bergerak mengevaluasi sistem pendakian demi mencegah insiden serupa. Simak kronologi, penjelasan evakuasi, dan langkah perbaikannya di sini.

MATARAM, GEN INDONESIAUPDATES - Gunung Rinjani, salah satu spot pendakian paling kece di Indonesia, baru-baru ini bikin heboh publik—tapi bukan karena keindahannya, melainkan kabar duka yang datang dari pendaki asal Brasil, Juliana Marins.
Cewek asal Negeri Samba ini tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam 600 meter saat mendaki Rinjani. Kejadian ini langsung bikin Pemerintah Provinsi NTB gercep (gerak cepat) buat evaluasi total sistem pendakian di sana.
Kronologi Singkatnya Gimana?
Juliana dinyatakan hilang Sabtu, 21 Juni 2025. Pencarian dilakukan nonstop sama tim gabungan. Setelah usaha yang luar biasa berat—karena cuaca ekstrem dan jalur yang terjal—jenazahnya akhirnya ditemukan Selasa, 24 Juni, di dasar jurang yang super curam.
Karena cuaca gak ngedukung, evakuasi gak bisa pakai helikopter. Akhirnya, tim SAR, Brimob, dan relawan nangtang medan berat buat tandu jenazah ke bawah. Respect buat semua yang terlibat di proses ini!
Pemerintah NTB Gak Tinggal Diam
Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti, langsung angkat suara. Katanya, kejadian ini jadi titik balik buat ngebenerin sistem pendakian biar kejadian serupa gak kejadian lagi.
“Kita bakal evaluasi dan perbaiki regulasi pendakian, baik buat turis lokal maupun internasional. Rinjani harus jadi destinasi kelas dunia yang aman,” kata beliau di konferensi pers, Kamis, 26 Juni 2025.
Masalah Evakuasi yang Dibilang Lamban? Ini Penjelasannya
Banyak yang sempat nyinyir, bilang evakuasi lambat. Tapi, menurut Pemprov, masalahnya bukan di kesiapan tim SAR, tapi justru cuaca dan kondisi geografis yang emang gak main-main.
Cuaca gunung itu unpredictable banget, bro. Bisa cerah sejam, terus langsung badai. Itu juga yang bikin helikopter dari PT Amman Mineral gagal take off. Tapi tim tetap all out—bahkan Brimob turun langsung buat bantu evakuasi bareng Basarnas.
Rinjani: Indah, Tapi Tetap Harus Hati-Hati
Buat lo yang doyan naik gunung, kejadian ini jadi wake-up call banget. Gunung tuh gak cuma Instagramable, tapi juga punya risiko yang real.
Jangan cuma modal sepatu keren dan kamera, tapi juga harus siap mental, fisik, alat keselamatan, dan info medan. Dan pastinya, ikuti aturan pendakian yang berlaku.
So, What's Next?
Pemprov NTB bakal duduk bareng stakeholder buat bikin regulasi baru. Tujuannya biar jalur pendakian makin aman, sistem evakuasi lebih sigap, dan pendaki—baik lokal maupun turis mancanegara—bisa naik gunung dengan lebih tenang.
Selamat jalan, Juliana Marins. Kisahmu jadi pengingat buat kita semua bahwa alam itu luar biasa, tapi juga harus kita hormati.
Buat kamu yang lagi ngerencanain trip ke gunung mana pun: safety first, gaya belakangan. Bawa bekal ilmu, bukan cuma tenda dan outfit keren.
Kalau kamu punya pengalaman naik gunung atau ide buat bikin sistem pendakian lebih aman, drop di kolom komentar ya. Semakin banyak yang aware, makin aman juga dunia pendakian Indonesia.