Kuwu Casmari Bikin Heboh Kabupaten Cirebon, Sawer DJ Nathalie di Kelab Malam

Video Kepala Desa Karangsari, Casmari, yang menyawer DJ Nathalie Holscher di kelab malam viral dan menuai pro-kontra. Ia membantah gunakan dana desa dan klaim aksinya sebagai hiburan pribadi.

Kuwu Casmari Bikin Heboh Kabupaten Cirebon, Sawer DJ Nathalie di Kelab Malam
Kuwu atau Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Casmari, nyawer saat DJ Nathalie Holscher tampil. (Beritasatu/Dede Adhitama)

CIREBON, GEN INDONESIAUPDATES — Media sosial lagi-lagi dihebohkan oleh aksi seorang pejabat desa. Kali ini, giliran Kuwu Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Casmari, yang viral usai videonya tersebar luas sedang menyawer DJ Nathalie Holscher di sebuah kelab malam.

Dalam video berdurasi singkat itu, Casmari terlihat sangat menikmati suasana malam. Berdiri di dekat panggung, ia dengan santainya menyawer uang tunai ke arah sang DJ yang tengah tampil. Momen itu langsung jadi sorotan, apalagi dilakukan oleh seorang kepala desa aktif.

"Itu Uang Saya Sendiri, Bukan Dana Desa"

Usai viral, Casmari tak tinggal diam. Ia memberikan klarifikasi kepada publik dan menegaskan bahwa uang yang disawer bukan dari anggaran desa. Menurutnya, semua berasal dari kantong pribadinya.

“Saya banyak usaha. Mobil sudah tiga, rumah juga punya beberapa. Uang itu murni dari hasil kerja saya, bukan dana desa,” katanya, Rabu (11/6/2025).

Lebih lanjut, Casmari bahkan menyebut bahwa gajinya sebagai kuwu justru ia sumbangkan ke anak-anak yatim dan fakir miskin.

“Gaji sebagai kuwu aja saya bagikan. Saya juga manusia, sesekali butuh hiburan,” tambahnya santai.

Warganet Terbelah: Gak Salah, Tapi Kurang Etis?

Respons netizen? Seperti biasa, terbelah. Ada yang membela, ada juga yang mengecam. Di satu sisi, publik menilai apa yang dilakukan Casmari adalah hak pribadi. Selama uang yang digunakan bukan uang rakyat, sah-sah saja.

Tapi di sisi lain, banyak juga yang merasa kurang pantas. Statusnya sebagai pejabat publik dianggap seharusnya membawa wibawa, bukan ikut joget dan saweran di klub malam.

“Pejabat publik itu panutan. Mau urusan pribadi juga, tetap harus jaga citra,” tulis salah satu komentar netizen di TikTok.

Bukan Pertama Kali, Tapi Tetap Jadi Sorotan

Fenomena pejabat yang viral karena hiburan malam sebenarnya bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, seorang anggota DPRD di Lampung juga jadi bahan perbincangan karena aksi serupa. Namun, setiap kali hal ini terjadi, publik selalu mempertanyakan hal yang sama: Etika vs Kebebasan Pribadi.

Pakar komunikasi publik menyebut, di era digital seperti sekarang, apapun yang dilakukan pejabat, meski dalam kapasitas pribadi, tetap bisa jadi konsumsi publik.

“Kalau sudah viral, ya citra bisa terbentuk dari sana. Publik melihat pejabat bukan cuma dari kinerja, tapi juga dari sikap di luar kantor,” ujar Dr. Andi Ramdani dari Unswagati.

Casmari sendiri menganggap apa yang ia lakukan bukanlah masalah besar. Ia menyebut dari 400-an desa di Cirebon, baru satu-dua kuwu yang viral karena hal seperti ini.

“Yang penting saya tidak korupsi. Saya tetap bekerja untuk desa,” tegasnya.

Namun begitu, peristiwa ini mengingatkan kita bahwa di era viral, batas antara ruang pribadi dan ruang publik nyaris tak ada. Apalagi bagi pejabat publik, setiap langkah bisa jadi berita. Jadi, kalau tak ingin disorot, mungkin lebih baik simpan sawerannya untuk konser pribadi di rumah saja.