Jangan Anggap Remeh! Menkomdigi Ajak Masyarakat Lawan Cyber Bullying
Menkomdigi Meutya Hafid ajak masyarakat lawan cyber bullying yang marak menimpa anak-anak di dunia maya. Literasi digital jadi kunci cegah dampak psikologis jangka panjang.

JAKARTA, GEN INDONESIAUPDATES.COM - Di zaman serba online kayak sekarang, apa pun bisa viral. Tapi sayangnya, bukan cuma hal positif aja yang nyebar, komentar jahat dan perundungan di dunia maya juga makin sering muncul.
Makanya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid ngajak semua masyarakat buat lawan cyber bullying, khususnya yang nyasar ke anak-anak dan remaja.
Komentar Jahat di Dunia Maya, Lukanya Nyata
Menurut Bu Meutya, cyber bullying itu bukan sekadar “baper”. Meski terjadi di dunia maya, dampaknya nyata banget ke mental dan emosional anak-anak.
"Masalah perundungan online atau cyber bullying adalah hal yang cukup serius. Kadang terlihat sepele, tapi bisa berdampak ke psikis anak," ujar Meutya.
Parahnya lagi, data dari Komdigi menunjukkan kalau 48 persen anak-anak yang menggunakan internet pernah mengalami bullying online. Jadi, ini bukan kasus satu dua orang doang.
Perundungan di Grup Privat, Susah Dideteksi
Salah satu tantangan terbesar menurut Komdigi adalah bullying yang terjadi di ruang komunikasi privat, kayak grup WhatsApp atau chat pertemanan. Karena sifatnya tertutup, konten-konten kasar dan menyakitkan itu sering luput dari pantauan.
Meski begitu, Komdigi tetap berupaya buat memutus akses terhadap konten cyber bullying yang terdeteksi di platform terbuka dan media sosial.
Literasi Digital Itu Kunci
Supaya kasus kayak gini gak makin banyak, Meutya bilang bahwa literasi digital buat masyarakat, guru, orang tua, dan pelajar itu penting banget.
Edukasi jadi senjata utama buat melindungi generasi muda dari kejahatan verbal di dunia maya.
Meutya juga menyambut baik adanya tayangan atau konten edukatif yang mengangkat isu cyber bullying. Menurutnya, hal-hal kayak gitu bisa jadi langkah positif buat ningkatin kesadaran publik.