Nangis Terus di Tanah Suci, Omesh Cerita Pengalaman Haji yang Bikin Hati Tersentuh

Omesh membagikan pengalaman harunya saat berhaji, merasa terharu dan bersyukur atas kemudahan fasilitas yang ia terima dibanding jamaah reguler. Kisahnya yang penuh empati ini menyentuh hati banyak orang.

Nangis Terus di Tanah Suci, Omesh Cerita Pengalaman Haji yang Bikin Hati Tersentuh
Omesh dan Dian Ayu Lestari Haji. (@omeshomesh)

JAKARTA, GEN INDONESIAUPDATES - Presenter sekaligus komedian ternama, Omesh, baru-baru ini membagikan pengalaman spiritualnya saat menjalani ibadah haji. Bukan di acara TV, tapi lewat obrolan santai di podcast populer "Podkesmas" yang tayang beberapa waktu lalu.

Ternyata, selama di Tanah Suci, Omesh sering banget menangis—bukan karena sedih, tapi karena rasa syukur yang luar biasa. Ia mengaku sangat terharu melihat perbedaan fasilitas antara dirinya dan para jamaah haji reguler.

“Saya banyak bersyukur setelah melihat jamaah haji yang reguler, malu saya, nangis terus, malu, malu,” ucap Omesh dengan suara lirih, seperti dikutip dari video podcast, Senin (7/7/2025).

Fasilitas Nyaman Bikin Hati Tergerak

Selama menjalani rukun Islam kelima itu, Omesh merasa sangat dimudahkan. Mulai dari penginapan, jarak tempuh, hingga layanan selama ibadah.

“Saya alhamdulillah diberikan kenyamanan, kenikmatan. Karena tahu, nyokap gue juga kan tahun lalu jamaah reguler,” katanya.

Kenyamanan yang ia terima membuatnya makin sadar betapa besar perjuangan jamaah lain—terutama yang mengikuti program reguler.

Cerita Jarak Mina ke Jamarat

Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat melempar jumrah di Jamarat. Omesh bilang, dari tenda di Mina ke Jamarat jaraknya hanya 500 meter. Bandingkan dengan jamaah haji reguler yang harus jalan hingga 12 kilometer pulang-pergi!

“Maktab gue ke jamarat, itu cuma 500 meter. Tapi kalau yang haji reguler wah, jaraknya bisa 12 km PP,” jelasnya sambil menggeleng.

Telepon Nyokap & Minta Maaf

Yang paling bikin hati meleleh? Ketika Omesh membayangkan ibunya yang sudah sepuh, menjalani haji reguler tahun lalu. Saat itu juga, ia langsung telepon sang ibu dan meminta maaf.

“Nangis gue karena membayangkan orangtua gue yang sudah berumur haji reguler… kebayang Nyokap. Makanya langsung telepon Nyokap, minta maaf,” ucapnya dengan suara bergetar.

Refleksi Iman di Tengah Popularitas

Pengalaman Omesh jadi pengingat buat kita semua bahwa kenyamanan dalam ibadah bukanlah hal yang bisa disamakan untuk semua orang. Di balik kemudahan yang satu orang terima, ada perjuangan luar biasa dari orang lain yang kadang gak kita sadari.

Dan yang bikin salut, Omesh gak cuma menceritakan pengalamannya—tapi juga menunjukkan sisi empatinya sebagai seorang anak dan manusia biasa. Terkenal bukan berarti lupa bersyukur.

Kalau kamu punya orang tua yang pernah naik haji, coba deh bayangkan perjuangan mereka. Jangan sungkan untuk bilang terima kasih… atau minta maaf.

Semoga kisah ini bisa jadi pengingat kecil yang menyentuh hati.